Menguak Keimanan Yahudi, Nasrani, dan Shabiin
Rokhmat S. Labib,M.E.I.
ِنَّ
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ
مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ
أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Sabab Nuzul
Dikemukakan
Ibnu Abi Hatim dari Salman al-Farisi: ?Saya bertanya kepada Rasulullah
saw tentang para pemeluk agama yang pernah saya anut. Dia pun
menerangkan sholat dan ibadah mereka. Lalu turunlah ayat ini.?
[1]
Diriwayatkan
Ibnu Jarir dari Mujahid bahwa Salman al-Farisi bertanya kepada Nabi saw
tentang orang-orang Nasrani dan pandapat beliau tentang amal mereka.
Beliau menjawab, ?Mereka tidak mati dalam keadaan Islam.? Salman
berkata, ?Bumi terasa gelap bagiku dan aku pun mengingat kesungguhan
mereka.? Lalu turunlah ayat ini. Setelah itu Rasulullah saw memanggil
Salman seraya bersabda, ?Ayat ini turun utuk para sahabatmu.? Beliau
kemudian bersabda, ?Barangsiapa yang mati dalam agama Isa sebelum
mendengar aku, maka dia mati dalam kebaikan. Barangsiapa telah mendengar
aku dan mengimaniku maka dia celaka.
[2]
Tafsir Ayat
Allah
Swt berfirman: Inna al-ladz?na ?man? wa al-ladz?na h?d? wa al-nash?r?
wa al-sh?bi?na (sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani, dan orang-orang Shabi?in).
Setidaknya ada
tiga penafsiran mengenai siapa yang dimaksud dengan al-ladz?na ?man?.
Pertama, orang-orang yang beriman kepada Isa as. yang hidup sebelum
diutusnya Rasulullah saw. Pada saat yang sama mereka berlepas diri dari
kebatilan agama Yahudi dan Nasrani. Di antara mereka ada yang sampai
menjumpai Rasulullah saw dan mengikuti beliau, ada pula yang tidak
sempat.
[3] Demikian menurut Ibnu Abbas dalam suatu riwayat.
[4] Kedua, orang-orang munafik yang mengaku beriman. Penafsiran itu dikemukakan Sufyan al-Tsauri, al-Zamakhsyari, dan al-Nasafi.
[5]
Ketiga, orang-orang yang beriman kepada Nabi Muhammad saw secara benar.
Di antara yang berpendapat demikian adalah al-Qurthubi, al-Thabari,
al-Syawkani, dan al-Jazairi.
[6]
Dua pendapat
terakhir itu dibenarkan oleh al-Baidhawi. Menurutnya, kata al-ladz?na
?man? mencakup semua orang yang memeluk agama Muhammad (Islam), baik
yang mukhlis maupun yang munafik.
[7] Tampaknya,
pendapat ini lebih dapat diterima. Alasannya, jika Yahudi adalah pemeluk
agama Musa as, Nasrani merupakan pengikut agama Isa as, maka Mukmin
adalah sebutan untuk ummat Nabi Muhammad saw.
[8]
Disebut Mukmin, kata Ibnu Katsir, karena banyaknya keimanan mereka.
Mereka mengimani seluruh nabi yang terdahulu dan perkara ghaib yang akan
datang.
[9]